SOLUSI
KELUARGA
Saat ini banyak ibu-ibu
rumah tangga pusing. Bayangkan saja, hampir semua harga sembako naik akibat
harga BBM yang melonjak pesat. Pekerjaan dengan pendapatan memadai sulit
didapat.
Banyak Industri dalam
negeri gulung tikar. Akhirnya tidak sedikit para bapak yang di-PHK. Krisis
keuangan keluarga pun terjadi di mana-mana; membawa suasana yang memprihatinkan
bagi mayoritas keluarga Indonesia.
Secara umum, krisis
ekonomi Indonesia menjadi pangkal persoalan utama krisis keuangan keluarga. Pemerintah
RI menetapkan batasan keluarga miskin adalah mereka yang berpendapatan di bawah
Rp 175 ribu/bulan, yang setelah mendapat kecaman dari masyarakat, kemudian
dirinci lagi menjadi Rp 175 ribu/anggota keluarga. Jika batasan ini dipakai,
maka dengan Rp 700 ribu, sebuah keluarga kecil (ayah, ibu dan dua anak) harus
mencurahkan energi otaknya untuk mengatur keuangan agar dapat bertahan hidup
hingga satu bulan. Itu pun jika anak-anaknya masih balita dan belum memerlukan
biaya sekolah. Sebab, untuk bersekolah saat ini butuh uang banyak; ada uang
pangkal, SPP, uang transport, buku, seragam, dll. Belum lagi kebutuhanrumah
tangga rutin seperti listrik, air, pakaian, sewa rumah, minyak tanah, dll.
Pekerjaan dengan pendapatan minimal Rp 700 ribu/bulan saat ini bukan hal yang
mudah didapat. Sangat jarang. Saat ini saja, menurut data, paling sedikit 23
juta orang menganggur!
Penulis mencoba
menelusuri jalan-jalan di sebuah desa, mengamati apa yang bisa dilakukan
seorang ibu dengan hanya beberapa lembar seribu rupiah dalam genggaman.
Sekiranya beras masih terbeli, itu adalah hal yang sangat disyukuri. Kurang
dari itu di desa masih ada gaplek dan tiwul (bahan olahan singkong). Jika tak
ada uang sama sekali untuk membeli lauk, setidaknya masih banyak dedaunan yang
bisa diolah menjadi hidangan yang lumayan. Di pedesaan masih banyak ditemui
daun-daun singkong, umbi-umbian, bayam liar, daun pepaya, talas dan batangnya
yang muda, kelapa dll. Masih gratis untuk dipetik di tepi-tepi dusun. Jika
beruntung, di selokan yang jernih banyak ikan-ikan kecil dengan kandungan
kalsium dan protein tinggi. Masih banyak mata air jernih bebas polusi. Sebuah
desa yang patut disyukuri.
Namun, apakah semua
masyarakat Indonesia tinggal di desa yang subur? Tentu tidak. Masih banyak yang
tinggal di daerah pegunungan kapur yang tandus, desa-desa di tepi pantai,
daerah berawa, dan bahkan dik kota-kota besar. Rasanya tidak semua keluarga
bisa berharap dari kemurahan alam. Nelayan tak bisa melaut karena solar sudah
menjadi barang langka. Tak melaut berarti dapur tak ngebul. Di daerah
perkotaan, tidak ada dedaunan yang bisa dimakan. Di daerah pegunungan tandus,
setetes air pun menjadi barang berharga. Wajar jika busung lapar merajalela,
dan kematian akibat kelaparan semakin membayang.
Seorang ibu mengeluhkan
kondisi keuangan rumah tangganya. Pendapatan suaminya tidak cukup untuk
keluarga dengan empat anak. Jangankan menyekolahkan anak ke sekolah yang
memadai (apalagi yang berkualitas), makan sehari-hari pun rasanya kurang. Susu
bagi balita sudah tak sanggup lagi terbeli. Baginya, kualitas gizi apalagi
pendidikan sudah tidak terpikirkan lagi. Lantas bagaimana solusinya?
Berhitung Lebih Cermat
Krisis keuangan
akhirnya mengharuskan para ibu rumah tangga perlu memiliki kemampuan berhitung
lebih cermat. Bekerja di luar rumah sering bukanlah solusi yang tepat, apalagi
jika memiliki anak balita.
Islam menetapkan
tanggung jawab utama wanita yang telah berumah tangga adalah sebagai ibu dan
pengatur rumah tangga. Perawatan, pengasuhan, pendidikan anak usia dini adalah
hal yang dikorbankan ketika ibu keluar rumah untuk bekerja. Belum lagi urusan
pengaturan rumah tangga yang masih menjadi tanggung jawabnya.
Untuk itu, hal yang
pertama kali dilakukan ketika krisis keuangan melanda rumah tangga adalah
menetapkan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas. Beberapa langkah berikut
bisa dilakukan para ibu:
Merinci anggaran untuk
kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, lauk pauk, bahan bakar, listrik,
air, dll; kemudian memisahkannya. Meskipun sedikit, upayakan untuk
menabung.Paling tidak, untuk keperluan yang tidak terduga.
Menghilangkan kebiasaan
jajan pada anak-anak. Kebanyakan jajanan sekarang gizinya rendah. Ibu harus
membiasakan anak dengan makanan-makananyang bergizi tinggi. Dengan asupan gizi
yang baik, kondisi keluarga akan lebih sehat, tidak mudah sakit, kuat berpikir,
dan mampu beraktivitas dengan baik. Misalnya, dengan uangRp 500 rupiah, lebih
baik anak dibelikan pisang dari pada snack jajanan anak-anak. Makanan alami
lebih sehat daripada makanan instant olahan pabrik.
Perlu terampil mengolah
menu hidangan yang sehat. Keahlian mengolah makanan sangat penting dipelajari
oleh ibu (dan calon ibu).
Memilih tempat
berbelanja yang murah untuk menekan anggarannya.
Jika Terpaksa Bekerja
Jika ibu terpaksa
bekerja, hal utama yang harus dipikirkan adalah tidak meninggalkan atau
mengabaikan tanggung jawab utamanya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.
Sering kita berpikir
bahwa bekerja hanyalah di perkantoran, pertokoan, atau pabrik-pabrik. Padahal
inti untuk mengatasi keuangan keluarga hanyalah mendapatkan tambahan
pendapatan. Banyak upaya yang bisa dilakukan seorang ibu untuk memiliki
tambahan pendapatan, sekiranya usaha suami sudah sampai pada batas maksimal.
Penulis mengamati seorang ibu rumah tangga yang memiliki prinsip “Tidak perlu
bekerja di luar rumah, tetapi memiliki tambahan pendapatan.” Dengan keahlian
memasak, selain bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, ia pun menjualnya kepada
tetangga atau warung-warung. Dengan keahlian menjahit, ia bisa menjahit pesanan
baju tetangga dan kawan-kawannya di sela-sela waktu luangnya tanpa keluar
rumah. Ada juga ibu rumah tangga yang pandai berdagang. Sambil mengunjungi
tetangga, kerabat, atau komunikasi via telpon, ia aktif menawarkan dagangannya.
Cukup banyak aktivitas menambah pendapatan keluargayang bisa dilakukan di
rumah, tanpa meninggalkan keluarga.
Ada satu hal yang
penulis lihat sangat menarik, yakni seorang ibu yang ingin menambah pendapatan
namun juga tetap ingin menangani secara langsung pendidikan usia dini bagi
balitanya. Dalam kondisi krisis keuangan ia pun menawarkan kemampuannya untuk
juga mengasuh sekaligus mendidik anak dini usia kepada rekan-rekannya,
kerabatnya, tetangganya, yang juga memiliki anak-anak balita. Mereka pun
menitipkan balitanya untuk bermain dan belajar dengan arahan yang islami,
tentunya dengan imbalan. Walhasil, para ibu dapat belajar PADU (Pendidikan Anak
Dini Usia) yang islami, anak-anak balita terbina dengan baik, dan sang ibu yang
mengalami tadinya krisis keuangan, kini memiliki tambahan pendapatan.
Kisah-kisah para ibu
dalam mengatasi keuangan keluarga ini tidaklah untuk mengarahkan para ibu untuk
bekerja. Ini hanya sebagai satu alternatif membantu suami untuk mengatasi
persoalan keuanganrumah tangga. Bagaimanapun hukum bekerja bagi para ibu adalah
mubah (boleh). Kewajiban menafkahi keluarga tetap ada pada suami/kaum
laki-laki.
Kerjasama Suami-Istri
Bisnis MMM Sangat cocok
untuk ibu rumah tangga dan suami kena PHK
Bisnis MMM - Bagi yang
ingin merasakan peran penuh sebagai seorang istri aatu ibu, ingin mengamati dan
mengalami sendiri tumbuh kembang anaknya, kemungkinan akan lebih menjadi ibu
rumah tangga. lalu apakah menjadi ibu rumah tangga secara total tidak bisa
produktif atau menghasilkan uang untuk membantu kondisi keuangan keluarga ?
jawabannya tentu saja tidak. artinya, menjadi ibu rumah tangga pun bisa
produktif asalkan anda mempunyai kemauan. saat ini ada begitu banyak peluang
usaha bagi ibu rumah tangga.
apakah Anda seorang ibu
rumah tangga? Info ini mungkin cocok untuk anda. Sekarang ini banyak sekali
peluang bisnis yang beredar di dunia maya,.. anda bisa pilih mana yang di suka.
Tapi meskipun begitu janganlah anda asal memilih karena tak sedikit juga bisnis
yang ada di dunia maya itu menghasilkan.
Bisnis MMM ini sangat cocok
untuk anda para ibu rumah tangga, karena dengan bergabung di MMM anda bisa
membantu perekonomian keluarga. Cara kerjanya pun sangat simple dan mudah,
karena tugas anda tinggal daftar saja atau bergabung di MMM, terus melakukan PH
(memberi bantuan) selanjutnya tunggu perintah dari sistem, dan menunggu
waktunya GH (atau Pencairan dana anda) Di MMM anda ga perlu jualan produk, anda
ga perlu cari member karena tanpa member pun anda masih bisa dapat hasil.
Bisnis MMM akan memberikan anda bebas finansial dan punya banyak waktu untuk
keluarga.
“Bisnis ini BISA
dilakukan oleh SIAPA SAJA. Anda juga PASTI BISA! Tak perlu bakat. Yang penting
Anda siap untuk bekerja keras, ANDA PASTI SUKSES!”
Berikut ada beberapa
alasan kenapa anda mesti ikutan program MMM:
MMM jauh dari Scam
karena sebenarnya MMM itu bukanlah sebuah bisnis online
Admin dari MMM tidak
menerima dana dari member jadi dana aman di rekening masing-masing partisipan
Admin MMM hanya
menyediakan sistem untuk sebuah hal yang positif yaitu kesejahteraan bersama
MMM merupakan praktek
nyata dari the power of giving
Mendapatkan reward 30%
dari bantuan yang anda lakukan
Tidak perlu cari member
karena ini bukanlah MLM
Dan yang pasti MMM
sudah terbukti nyata dan sangat booming di dunia.
No comments:
Post a Comment